Pengalaman Pertama Saya Duduk Lama di Kursi Kantor

13 January 2021 - Kategori Blog

Pengalaman Pertama Saya Duduk Lama di Kursi Kantor

Pengalaman Pertama Saya Duduk Lama di Kursi Kantor

Buat yang kerja nya di kantor, rutinitas yang paling mencolok dan nampak terang ialah duduk di kursi. Ya orang bekerja di kantor kan sekalian duduk.

Di saat memikir, ia duduk, bercakap dengan bawahan ia duduk, dialog dengan atasan tentu duduk, pertemuan dengan team tentu saja sekalian duduk kan. Kemungkinan nyaris 80% lebih rutinitas dalam suatu kantor tidak terlepas dari duduk dan duduk kembali dalam suatu kursi kantor.

Selaku orang yang pernah bekerja dalam suatu perusahaan punya seseorang atau di perusahaan sendiri tentu saja telah mempunyai banyak pengalaman mengenai kursi – kursi kantor yang mendukung kenyamanan dalam melakukan aktivitas atau di saat sedang mengaso di selang celah aktivitas. Ya tentulah, namanya orang bekerja kan gak kemungkinan kerja ketak – tulis lagi, gak kemungkinan rapat / dialog lagi tentu ada waktu – waktu santai sesaat.

Dari bermacam jenis kursi kantor yang pernah saya menempati, saya membagi jadi beberapa macam diantaranya :

Kursi kerja
Kursi Pimpinan
Kursi Rapat
Kursi hadap
Kursi nantikan
Kursi lipat
Kursi kuliah / belajar.

Dalam tulisan ini saya akan bermacam pengalaman saat duduk pertamanya kali di kursi kerja. Pengalaman lain di Kursi – kursi yang lain akan susul di tulisan yang lain

Di tahun 2000 awalnya, saya pernah bekerja dalam suatu perusahaan distribusi perlengkapan kantor yang lumayan besar. Perusahaan itu memiliki kantor pusat di jakarta dengan cabang – cabang di kota Bandung, Medan, Balikpapan, Padang, Makasar dan lain-lain. Selaku perusahaan besar , tentu saja mempunyai ber bermacam macam tipe kursi sesuai peranan. Saat itu saya diputuskan selaku junior staff pemasaran. Kursi yang saya menempati seperti ini.

Dari sisi wujud , lLumayan lah, untuk satu pemula. Banyak hal yang dapat share diantaranya mengenai kursi kerja di atas diantaranya..

Elastisitas.

Sebab mempunyai roda dan sanggup berputar-putar ( swing ). Tipe kursi kerja yang saya menempati membuat saya suka pada waktu itu. Why ? Terang saja donk. Dari zaman TK, sd, smp, sma, kampus. Saya kan hampir tidak pernah duduk di kursi yang dapat putar – putar dan ber geser -geser. Dengan ber putar dan ber geser, akan mempermudah ambil barang / beralih status kerja tak perlu turun dari kursi. Cukup geser dan arahkan kursi nya pada lokasi yang dituju. Ringkas dan bermanfaat.

Empuk.

Kursi kantor yang saya menempati mempunyai tingkat keempukan yang cukup. Busa dibuat dari tipe injection moulding hingga mempunyai tingkat keempukan yang rata sama dengan kontur tumbuh pemakainnya. Ketebalan sich tidak berapa yang perlu masih lumayan empuklah. Ini lebih dari cukup dibandingkan saat belum bekera / periode pengajaran yang nyaris selalu duduk di kursi yang keras memiliki bahan material padat seperti kayu / plastik / besi. Sebenarnya saya mengharap mendapatkan kursi kerja yang lebih empuk kembali seperti beberapa bos, tetapi ya namanya staf baru, porsi nya memang begitu.

Sandaran punggung.

Dibagian belakang porsi kursi kerja saya ada sandaran punggung yang relatif cocok – cocok an untuk seorang cowok ber tinggi tubuh 170 cm. Maunya sich ukuran sandaran punggung nya minimum dari pinggang sampai ke punggung hingga bisa berasa nyaman saat kita menyandar punggung kita. Apa lagi kalau sandarannya sampai kepala seperti beberapa bos. Dari sisi empuknya sich cukup lah. Dari segi ergonomi nya cukup, kontur sandarannya seperti mengikut lekuk – lekuk badan kita., memubuat “seakan-akan” ada yang meluk kita dari belakang.

Sandaran tangan.

Beberapa rekan saya yang bekerja di lain kantor dan mempunyai status kedudukan yang relatif sama, memperoleh kursi kerja yang sedikit semakin nyaman. Yakni kursi kerja yang ada sandaran tangannya. Saya terpikir saat dulu bekerja di muka computer sepanjang beberapa saat. Terkadang tangan akan berasa pegal, salah satunya langkah kurangi pegalnya ialah menempatkan tangan kita di meja kantor / computer kita. Pada status tangan istirahat di atas meja kantor, tentu saja status punggung masih pada keadaan tegak. Walau sebenarnya seandainya kursi kerja kita ada sandaran tangannya kan, bisa saja tempat untuk istirahat tangan kita ketika yang bertepatan kita dapat menyenderakan punggung kita ke sandaran tempat duduk.. so…. akan prima lah istirahat nya….hmm… kebayang enaknya… Kalau mo bisa memberi anjuran ke beberapa bos, kasih lah beberapa karyawan tempat duduk yang ada sandaran tangannya, agar kalau tangan nya pegel habis seharin kutak tulis ada tempat nyandar nya.

Gas lifting.

Peranan gas lifting membuat proses me naik turunkan ketinggian kursi bertambah lebih gampang dibandingkan kursi yang menaik turunkan dengan di putar. Tehnologi ini membuat kita tak perlu turun dari kursi untuk menaikan turunkan kursi. Lumayan menarik handle teknisi nya nya dan kursi akan naik atau turun seperti keinginan kita. Jujur saja, pada waktu itu, bekerja di atas kursi hidrolik semacam itu adalah pengalaman duduk pertama kali dalam hidup. Saya masih ingat sekali peristiwa – peristiwa awalnya duduk di kursi kantor ber gas lifiting, yakni saat saya ambil handle nya dan sang kursi juga melaju kebawah dgn sendirinya. Wow… pengalaman kecil tidak terlewatkan. Sampai ber ulangi – ulangi saya coba itu kursi, seperti anak kecil mendapati mainan baru saja ya…hehehe.

Lapisan kursi.

Tipe lapisan kursi yang saya dudukin dibuat dari kain dengan warna yang netral ( biru ). Kainnya cukup halus dikulit dan tidak begitu panas jika ditempati dalam periode saat yang lumayan lama. Salah satunya kekurangan tipe lapisan kursi ini ialah, gampangnya debu-debu melekat di susunan kainnya. Langkah membersihkannya sich tinggal di vacum dan dilap saja permukaan atasnya. Untungnya office boy di kantor lama orangnya rajin dan tekun dalam soal bersih – bersih di lingkungan kerja saya dahulu. Pikirkan kalau tidak di vacum 1 bulan aj n kita jam – jam itu kursi. Pasti keluar debu-debu sumber penyakit berterbangan… hiii….menjijikkan !!. Di saat awalnya bekerja, kursi kerja yang saya menempati masih pada keadaan betul – betul baru. Bersamaan dengan perjalan waktu, keadaan warna lapisan mulai sedikit menghilang. Keadaan warna paling akhir yang saya perhatikan sesudah dua tahun bekerja, cukup menghilang sedikit tapi masih pantas dilihat, cuman sedikit ada kerut-kerutan di sejumlah sisi lipatan yang wajar sebab harus memikul beban sebeasar berat tubuh saya ( 70 kg ) nyaris tiap hari selam dua tahun.

Warna dan corak kursi.

Saat saya memperoleh kursi kantor pertama saya, faksi manajemen memberi kursi yang warna biru. Kebenaran saya mencintai warna biru yang saya kira pas untuk bekerja dan membuat saya nyaman. Corak nya polos dan terkesan konservatif seperti kursi bangku kerja lain biasanya.

Roda kursi.

Saya punyai pengalaman yang cukup kurang kenakan dengan sang roda kursi. Satu waktu saya duduk dengan memiring – miring kan kursi. Rupanya sebab roda kursi nya kemungkinan buruk. Sang roda itu lepas…dan jatuh terguling lah saya dibarengi tawa beberapa rekanan kerja saya. Wah…sialan, dah jatuh di ketawain juga, bukanlah nolong. Untungnya lantai tempat saya bekerja tertutupi karpet, so tidak ada cedera/ luka yang bermakna. Semenjak itu saya gak berani kembali miring-miring kursi kerja saya.
Kerangka bodi. Kerangka bodi saya lihat ada 3 bagiaan : sisi bawah, sisi hidrolik dan sisi dudukan kursi.

Sisi bawah berbentu jemari 5 kaki. Dibuat dari material plastik yang cukup rigid. Saya prediksikan sisi ini dapat meredam beban sampai berat 150 kg. Sisi ini adalah tempat sandaran ke-5 roda dan menajadi tempat sandaran tangkai hirdrolik.

Tangkai hidrolik.

Tangkai hidrolik adalah sisi yang dapat memendek – memanjang , sama keperluan. Tangkai hidrolik menyambungkan sisi bawah kursi dengan dudukan kursi. Saya prediksikan tangkai hidrolik yang saya menempati memiliki kekuatan sampai 100 kg. Beban Lebih dari itu, akan gampang menghancurkan mekanisme hidroliknya. Ciri-ciri tangkai hidrolik yang hancur ialah, ada serapan “oli” di seputar tangkai nya dan mulai menurunnya kekuatan memanjang – memendek sang tangkai itu. Dan pada waktunya kekuatan itu akan raib sama sekalipun.

Sisi kerangka tempat dudukan dan sandaran punggung.

Sisi ini adalah tempat dudukan teknisi untuk menggunakan turun naik kursi, kemiringan ( kursi – kursi pimpinan / mahal ) dan tentu saja dudukanuntuk bantalan duduk dan sandaran punggun.

Ringkasan : Sebelumnya cukup senang dengan kursi yang didapatkan, tapi sesudah beberapa waktu, saya berasa semestinya mendapatkan kursi yang lebih bagus ( nyaman kembali ).

Toh seandainya pekerjanya nyaman bekerja, produktifitas nya juga tentu bertambah. Ya, namanya manusia juga, tidak pernah senang heheheh…
Demikianlah pengalaman pertama ber kursi kantor , bagaimana pengalaman anda ?

Apa saja pekerjaannya, selalu bakal ada pengalaman pertama kali dalam hidup….

Untuk Pertanyaan, Permintaan Penawaran & Pemesanan Barang Bisa Melalui Telp, WA, Atau Email yang sudah tersedia:
Angkasa Bali Divisi Office Equipmet & Furniture
Telp Marketing HP:
085 100429543 (WA), 081 236193816 (WA), 087 763149152 (WA), & 082 237780345 (WA)
Telp Kantor:
Telp: 0361 894.7611
Fax: 0361 894.7612
Email: sales.angkasabali@gmail.com / akb_oe1@yahoo.co.id
Alamat: Jln. Baja Taki II A No.7, Gatsu Barat, 80117 Denpasar.
Web: https://www.angkasakantor.com/ & https://www.angkasabali.co.id/

,